Hazrat Maseeh Mau’ud alaihis salam bersabda:-
“Jadi, segeralah berdamai antara satu sama lain dan maafkanlah kesalahan-kesalahan saudara kamu, sebab sungguh jahat orang yang tidak suka berdamai dengan saudaranya. Dia akan disingkirkan kerana telah cuba menanam benih perpecahan. Tinggalkanlah segala keinginan untuk mengikuti hawa-nafsu, dan biarkan kemarahan sesama kamu berlalu pergi. Walaupun kamu berada di pihak yang benar, bersikaplah merendahkan diri seolah-olah kamu yang bersalah, supaya kamu diberikan keampunan. Tinggalkanlah segala sesuatu yang boleh meng-gemukkan hawa nafsu kamu, sebab pintu di mana kamu dipersilakan masuk tidak dapat dilalui oleh orang yang gemuk hawa nafsunya. Alangkah malangnya orang yang tidak mempercayai apa yang difirmankan oleh Tuhan, dan apa yang telah aku sampaikan kepada kamu.
Sekiranya kamu mahu agar Tuhan di langit suka kepada kamu, maka segeralah kamu bersatu-padu laksana saudara sekandung yang lahir dari seorang ibu. Di antara kamu sekalian orang yang mulia adalah orang yang suka mengampuni kesalahan saudaranya, dan orang yang malang pula adalah orang yang keras kepala dan tidak bersedia memaafkan kesalahan orang lain, sebab itu dia bukan dari golonganku. Hendaklah kamu senantiasa takut terhadap laknat Allah sebab Dia itu Qudus dan sangat besar gairah (emosi)-Nya.
Setiap orang yang berkelakuan buruk tidak akan dapat memperoleh qurub (kedekatan) kepada Tuhan, orang yang sombong juga tidak akan mendapat qurub-Nya, orang zalim tidak akan dekat kepada-Nya, orang yang khianat tidak akan dekat kepada-Nya, dan begitu juga orang yang tidak merasa teruja apabila mendengar nama-Nya tidak akan dekat kepada-Nya. Demikian juga halnya orang-orang yang cenderung ke arah dunia dan merasa selesa di atasnya seperti halnya seekor anjing, semut atau burung helang, mereka ini juga tidak akan dapat memperolehi qurub (kedekatan) kepada Allah.
Setiap orang yang tidak bersih matanya akan renggang dengan-Nya, setiap orang yang kotor hatinya tidak akan dapat mengetahui-Nya. Barangsiapa yang sanggup menderita di dalam api untuk-Nya akan diselamatkan dari api. Barangsiapa yang menangis karena-Nya akan tertawa gembira. Barangsiapa yang menyisihkan diri dari urusan-urusan dunia demi untuk-Nya, dia akan bertemu dengan-Nya.”
(Kisyti Nuh, Rohani Khazain Jilid 19, halaman 12,13)
No comments:
Post a Comment