Call yourself a Muslim—imprisonment for three years.
Profess the Islamic creed—imprisonment for three years.
The list goes on and on.
That’s
what life is like for Ahmadi Muslims in Pakistan, who are even sent to
jail for worshipping in non-Ahmadi mosques or public prayer rooms, using
the Islamic greeting in public, and publicly quoting from the Qur’an.
The
Ahmadiyya Muslim Community is a sect of Islam that believes in the
Messiah, Mirza Ghulam Ahmad, to be the promised reformer sent from God
for uniting all faiths. They are the fastest growing sect within Islam
as their presence is in over 200 countries, and they number in the tens
of millions.
Ahmad was sent to re-establish man’s commune with
God, and prove to the world that the God that used to speak, still
speaks, and the God that used to hear, still hears. He brought Islam
back to its pure and pristine teachings, and as a result there is
everlasting peace within the Ahmadiyya Muslim Community.
The cost
of accepting him however, has been brutal persecution for the past
century. Ahmadi Muslims are a group of Muslims that face state-sponsored
persecution in Pakistan for holding certain beliefs. In 1974,
constitutional changes were made to stop them from practising their
faith. The second amendment states: “A person who does not believe in
the absolute and unqualified finality of the Prophethood of Muhammad
(Peace be upon him)...or recognizes such a claimant as a Prophet or
religious reformer, is not a Muslim...”
Seem like an outdated issue (since the amendment dates back to 1974)?
Think
again. In 2008, two prominent Ahmadi Muslims were brutally murdered on
September 8 and 9, right after a program was aired on Geo TV in
Pakistan, encouraging and provoking the killing of Ahmadi Muslims on
September 7. Since then dozens of Ahmadis have been assassinated and
targeted.
But in 2010, perhaps the epitome of persecution occurred
in what are now deemed the “Lahore attacks”. Two mosques in Lahore,
belonging to the Ahmadi Muslims, were simultaneously attacked, and
around 86 members were killed, and over 100 injured.
Now fast
forward to just a month ago, when Canadian citizen and cardiologist Dr.
Mehdi Ali was brutally murdered while he was pursuing humanitarian
efforts in Pakistan. He left the comfort of his home in an affluent
western country, and went to Pakistan to serve patients for free. One
morning after prayers, he went to visit some graves of elders in his
family, and on his way out he was brutally murdered—11 bullets pumped
into his body, as his wife and child watched helplessly.
The
persecution of Ahmadi Muslims has become a very serious issue and is
drawing international attention. After the killing of Dr. Mehdi Ali,
Canadian MP Judy Sgro said at a press conference, which I attended, that
this had been enough. She said we have spoken lots, but now it is time
to take serious action and ensure that the Pakistani government repeals
these laws.
The only thing that Ahmadi Muslims can do is flee the
country, but even that’s tough. It is difficult for Ahmadi Muslims to
leave Pakistan for many reasons, the primary one being that you have to
sign an agreement declaring: “I consider Mirza Ghulam Ahmad to be an
imposter, and also consider his followers non-Muslim.”
But even
despite all the persecution, and all the hatred, the Ahmadiyya Muslim
Community is still the fastest growing sect within Islam. They are also
the largest group of Muslims united under one leader, the Khalifa of
Islam, Mirza Masroor Ahmad.
It seems strange, but when you
consider that their universal motto—that they’ve been preaching and
practicing all over the world—is “Love for all, hatred for none”, it
makes sense.
After all, hate begets hate, but love begets love.
And
as the late fourth caliph of the Ahmadiyya Muslim Community used to
say, “Swords can win territories, but not hearts. Forces can bend heads,
but not minds.”
http://www.straight.com/news/688576/jari-qudrat-persecution-ahmadi-muslims-must-end
Sunday, July 20, 2014
Friday, July 18, 2014
Ringkasan Khutbah - 11 Julai 2014
Saiyidina Hazrat Khalifatul
Maseeh Al-Khamis telah memulakan khutbah Jumaat pada 11 Julai 2014 dengan
menilawatkan ayat Al-Quran dari surah Al-Baqarah ayat 186.
Selanjutnya Huzur
berkata:-
“Ayat yang ditilawatkan
tadi dan dikaitkan dengan bulan Ramadhan memberitahu tentang hubungan berkat di
antara Al-Quran dan bulan Ramadhan. Sebab itu, orang yang hendak meningkatkan
keimanan, hendak menyebarkan Al-Quran di seluruh dunia, hendak mendapatkan
qurub atau kedekatan kepada Allah dan hendak mendengar lafaz “FA INNII QORIIBUN”,
maka mereka hendaklah menunaikan hak puasa dengan memahami sebenar-benarnya
hubungan Ramadhan dan juga Al-Quran. Dan apa yang sebenarnya ialah,
bersama-sama dengan puasa hendaklah membaca Al-Quran dan memahaminya.
Dalam bulan Ramadhan,
Al-Quran mula diturunkan. Malaikat Jibril setiap tahun akan turun dalam bulan
Ramadhan berjumpa Rasulullah sallallaahu alaihi wasallam untuk mengulangi
ayat-ayat Al-Quran yang sudah diturunkan. Dan pada tahun kewafatan Rasulullah
sallallaahu alaihi wasallam, ia diulangi sebanyak dua kali. Jadi perkara ini
member perhatian kepada kita supaya dalam bulan Ramadhan ini, kita berusaha
mengkhatam Al-Quran sekurang-kurangnya sekali dan berusaha memahaminya
ajarannya.
Di dalamnya ada Furqan
(pembeza) dan juga dalil jelas untuk membezakan antara yang hak dan yang batil.
Orang yang beramal padanya akan mencapai darjat yang tinggi dari segi amalan,
rohani, dan keyakinan serta menjadikan mereka lebih menyerlah dalam masyarakat.
Jadi, hendaklah sentiasa ingat perkara-perkara yang selalu dilupakan. Inilah
kitab yang sangat sempurna dan tidak ada terdapat di mana-mana tandingannya.
Huzur menyampaikan
tentang ketinggian Al-Quran, kepentingannya dan kewajipan kita dengan
mempersembahkan petikan dari Hazrat Maseeh Mau’ud alaihissalam.
Hazrat Maseeh Mau’ud
alaihissalam bersabda:-
“Al-Quran adalah satu
kitab yang terbukti lebih agung dari semua kitab-kitab atau lembaran-lembaran
yang terdahulu. Sejauh mana kalam-kalam yang lain tidak dapat mencapainya
seperti kesempurnaan nubuwat yang berakhir pada Rasulullah sallallaahu alaihi
wasallam, demikian juga kesempurnaan kalam-kalam berakhir pada Al-Quran.
Baginda sebagai Khatamun Nabiyyin dan kitab baginda sebagai Khatamul Kutub. Tinggalkanlah
kitab-kitab lain dan bacalah siang dan malam kitab Allah ini. Anggota jemaat
kita seharusnya sibuk dengan Al-Qur’an, memberi perhatian serius sepenuh hati,
dengan itu nanti kejayaan akan dapat dimiliki. Di hadapan nur itu, kegelapan
akan menghilang. Dalaman seorang insan boleh diperbaiki dan diubah melalui
ibadat solat yang juga merupakan doa sebenar.”
Hazrat Maseeh Mau’ud
alaihissalam bersabda:-
“Al-Quran adalah sebuah
kitab yang berkat dan buahnya sentiasa segar, sebab itu sentiasalah membaca
Al-Qur’an dan berdoa, serta berusaha untuk beramal sesuai dengan ajaran
Al-Quran. … Inilah perkara yang sebenarnya bahawa apa sahaja yang telah
diajarkan oleh Allah di dalam Al-Quran, selagi manusia tidak sepenuhnya
mengikuti perintah-perintah Al-Quran, maka tidak akan ada kemajuan yang dapat
diperolehi. Kemajuan dan hidayat hanya boleh diperolehi dengan beramal atas
perintah Al-Quran”.
Hazrat Maseeh Mau’ud
alaihissalam bersabda:-
“Allah Ta’ala telah
memberikan ihsan yang sangat besar untuk kamu dengan mengurniakan kitab seperti
Al-Quran ini. Jadi, hargailah nikmat ini kerana ia sangat bernilai”.
Hazrat Maseeh Mau’ud
alaihissalam bersabda:-
“Ketika sedang
menilawatkan Al-Quran, apabila tiba di tempat yang menyentuh tentang rahmat
maka mohonlah rahmat Allah. Apabila membaca ayat tentang azab atas suatu kaum,
maka mohonlah perlindungan dari azab Allah Ta’ala”.
Hazrat Maseeh Mau’ud
alaihissalam bersabda:-
“Ajaran yang perlu
untuk kamu ialah jangan tinggalkan Al-Quran ibarat barang yang tidak digunakan.
Orang yang memuliakan Al-Quran akan mendapat kemuliaan di atas langit. Untuk
manusia di muka bumi ini, tidak ada kitab lain melainkan Al-Quran. Sekarang ini
untuk manusia, tidak ada rasul atau pemberi syafaat selain daripada Rasulullah
sallallaahu alaihi wasallam.
Huzur berkata:- Semoga
dalam bulan Ramadhan ini kita mendapat kurnia dari berkat Al-Quran yang penuh
khazanah penting. Amin.
Subscribe to:
Posts (Atom)
Makkah Al-Mukarramah
Wahai anak-anak! Kita semua tahu bahawa alam ini diciptakan oleh Allah semata-mata untuk kekasih-Nya Nabi Muhammad sallallaahu alaihi wa...
-
Sebagai Umat Islam yang tahu kedudukan FITNAH yang lebih dahsyat dari membunuh, maka seharusnya berfikir sebelum mengeluarkan sesuatu kenyat...
-
Fitnah Kristian itu sangat besar, sebab itu Allah Ta’ala di dalam Al-Quran telah memberikan satu surah khusus yang menyentuh tentang mereka....
-
Orang Mukmin telah diajarkan oleh Allah Ta’ala satu doa di dalam surah Al-Fatihah iaitu ihdinas shirootal mustaqiim yang bermaksud tunju...